JAVANIZIS


Sebelum agama-agama manca negara (Hindu, Budha, Islam, Kristen) datang ke tanah Jawa. Menurut para sejarawan di jawa sudah ada kepercayaan yang disebut dengan animisme dan dinamisme. Mereka mendifinisikan animisme adalah penyembahan kepada bendah-bendah mati, dan dinamisme adalah penyembahan terhadap roh-roh nenek moyang.Satu hal yang mungkin tidak diketahui bahwa penyembahan kepada roh-roh itu. Bahwa nenek moyang menyembah rohnya sendiri. Roh yang membuat dan memberinya hidup. Yang oleh Agama-agama pendatang disebut : Dewa, Allah, Alloh, Yahwe, Yehova, God, dll
Ketika agama-agama dan budaya manca negara datang (Hindu, Bhdha Islam, Kristen bahkan Konghucu)Berdirilah Prambanan, Borobudur dan Candi-Candi lain yang menyebar di tanah jawa. Berdirilah Masjid Demak yang agung. Semua Menjadi bagiannya. Bagian demi bagian dan terus tumbuh di bumi pertiwi, semakin kayalah budaya tanah jawa oleh kasanah. Karena nenek moyangku begitu terbuka dan selalu bersikap positif.Budaya di tanah Jawa jawa itu tidak bisa disebut Budaya Hindu, Budaya Budha, Budaya Islam, Budaya Kristen. Tetapi Budaya yang berkepribadian.
Budaya Jawa memiliki ciri khas yang njawani dan njiwani.
Apa itu njawani?
Apa itu njiwani?

Semua itu hampir lenyap karena kebodohan dan ketoloan kita yang tak dapat menghargai karya agung nenek moyang, sehinnga ibu pertiwi ingin mengembalikanya ke rahimnya lewat semburan gunung, gempa, dan banyak pula yang di jarah tangan-tangan jahil

Manusia menciptakan Peradapan, manusia Juga yang Memnghancurkannya. Begitulah salah satu kata-kata yang di ungkapkan oleh Khalil Gibran. Sebuah Peradapan akan dihancurkan perhadapan lain yang lebih besar dan lebih berkuasa.

Satu respons untuk “JAVANIZIS

  1. Kenneth Jilek 3 Juni 2013 / 4:20 pm

    Wow, superb blog layout! How long have you been blogging for? you make blogging look easy. The overall look of your site is great, as well as the content!. Thanks For Your article about Javanizis Personal Blog& .

Tinggalkan komentar